Banjir Sempat Susut, Saat Sahur Karangligar Kembali Terendam Air Setinggi Betis
0 menit baca
Keringat di badan belum juga kering, lumpur pun yang menempel di sudut-sudut rumah belum bersih semua, air luapan Cibeet kembali "bertamu" ke permukiman warga,pada Minggu pagi,(9/3/25).
"Tamu" langganan itu datang di tengah warga Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat terbangun untuk mempersiapkan sahur di hari ke-9 Ramadha atau Minggu pagi, 9 Maret 2025.
Kendati, saat itu, air hanya menggenangi setinggi betis orang dewasa, namun warga yang baru saja bernapas lega bisa pulang dari pengungsian pada Jum'at pagi, 7 Maret 2025, membuat mereka menarik napas dalam kembali.
"Ya Allah, tolong lindungi kami. Jangan sampai banjir terus datang lagi. Berikan kami waktu untuk menikmati rasa nyaman setelah berhari-hari harus meninggalkan rumah sejak awal Ramadhan ini," lirih Kepala Dusun Pangasinan Farman Dimas terlihat bingung dan pasrah.
Sejak melihat awan hitam menyelimuti wilayah Karawang Selatan, Sabtu sore, 8 Maret 2025, dan mendapat kabar hujan di sana turun, Farman langsung mencari tahu data pergerakan debit air Cibeet.
Dari data yang diperolehnya hingga pukul 16.50 WIB, sore itu, posisi permukaan air Cibeet mengalami peningkatan di level 456,090. Sedangkan di jam 12.30 WIB masih di level 61,905 dan dinyatakan aman. Namun di jam 17.35 WIB naik lagi ke level 530,166 dengan status siap.
"Benar saja, saat saya turun keliling rumah warga jelang sahur sudah ada genangan air di lingkungan RT.02. Walau cuma sebatas betis tapi kondisi ini bikin warga khawatir banjir membesar lagi. Apalagi kalau curah hujan masih tinggi di hulu Cibeet," ungkap Farman.
Sementara itu, hingga berita ini jelang tayang, warga di RT 04 Dusun Pangasinan dan di RT 07 Dusun Kampek belum bisa pulang dari pengungsian karena rumah tinggalnya masih terendam banjir. (*)