
Rupiah Dibuka Melemah Diperkirakan Terdampak Respons Negatif Pemberitaan
0 menit baca
Nilai tukar rupiah bernasib sama dengan IHSG saat pembukaan perdagangan setelah libur panjang Idulfitri. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka turun 0,15 persen (24 poin) menjadi Rp16.846 per dolar AS.
"Pasar keuangan Indonesia yang baru buka hari ini merespon negatif berita-berita yang muncul selama libur Lebaran. Terutama soal pengumuman tarif impor baru AS yang belakangan mendapatkan aksi balasan dari beberapa negara seperti Tiongkok dan Kanada," kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Selasa (8/4/2025).
Ariston sudah memperkirakan rupiah akan bergerak di Rp16.800 per dolar AS pada awal perdagangan. "Tetapi bisa saja ditutup lebih kuat di akhir perdagangan hari ini di sekitar Rp16.700 per dolar AS," ucapnya.
Menurut Ariston, aksi buy on dip pasar hari ini bisa memberikan sentiment positif ke asset berisiko. Namun pasar masih rentan tertekan pekan ini karena isu perang tarif masih bergulir.
Pasar menunggu hasil negosiasi tarif beberapa negara. Indonesia juga memutuskan untuk bernegosiasi dengan AS terkait kebijakan tarif impor.
Buy on dip merupakan strategi pembelian aset oleh investor saat harga aset itu mengalami penurunan. Sejalan dengan strategi investasi di saham 'Beli saat harga turun, jual saat harga naik.'
Sementara, Ariston melihat sebagian pasar saham Asia pagi ini rebound (kembali menguat). "Ini artinya banyak pelaku pasar memanfaatkan momen harga yang sudah turun di berbagai pasar saham," ujarnya.
Pelaku pasar melakukan tindakan itu dengan harapan ke depan pasar akan naik lagi. "Sentimen ini bisa positif dan bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," kata Ariston.(*)